Selasa, 15 Juli 2014

Hilangnya mata pelajaran dalam kurikulum 2013 mengakibatkan hilangnya kesempatan berkarir bagi sebagian guru. Para guru akan dialihkan mengajar mata pelajaran lain yang tdk sesuai dengan ijasah dan bidang studi yang diampu akan kehilangan tunjangan sertikasinya meskipun mengajar 24 jam. Mengajar bidang yang sesuai dengan ijasahnya saja hasilnya masih rendah kualitasnya (merujuk hasil UKG) apalagi jika mengajar mata pelajaran yang bukan bidangnya. Hal ini akan memgakibatkan makin rendahnya kualitas pendidikan
Mata pelajaran bahasa inggris di SD yang semula masuk dalam muatan lokal dalam kurikulum 2013 dihapus, berarti guru-guru bahasa Inggris di jenjang SD kehilangan pekerjaan
Mata pelajaran TIK (Tekonologi Informasi dan Komputer) dihilangkan pada jenjang SMP dan SMA, berarti para guru TIK di SMP/SMA akan kehilangan pekerjaan dan bagi yang PNS akan kehilangan kesempatan berkarir.
Mata pelajaran bahasa asing lainnya di SMA hanya ada di peminatan bahasa, hal ini akan menimbulkan PHK besar-besaran karena hanya sedikit siswa yang memilih peminatan bahasa, umumnya para siswa memilih peminatan IPA dan IPS
Mata pelajaran IPA di SMK dihapuskan dalam kurikulum 2013 sehingga para guru IPA (fisika, biologi dan kimia) harus mutasi ke SMA, padahal di SMA juga terjadi kelebihan guru IPA
Berkurangnya jam belajar di bahasa inggris yang semula 120 menit di SMP dan 180 menit menjadi hanya 90 menit akan mengakibatkan para guru bahasa inggris di SMP dan SMA akan berebut jam mengajar
Selain para guru yang sudah mengajar bidang studinya selama bertahun-tahun akan kehilangan kesempatan berkarir maka dampak ini juga akan menimpa para mahasiswa di LPTK-LPTK yang saat ini sedang menempuh studinya.
Apa tanggapan rekan-rekan? Masih akan diam dan bersyukurkah dengan kondisi ini?

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts